Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Bulan
Ramadhan sebentar lagi di depan mata, bulan yang selalu dinanti dan ditunggu
oleh umat muslim, bulan yang senantiasa diwarnai dengan segala amal shalih,
ibadah dan ketaatan ; tilawatil qur’an, shalat lail, shiyam, sodaqoh,
mendatangi majlis ilmu, peduli terhadap orang tak mampu dan lain sebagainya. Inilah
bukti nyata kesempurnaan dan keindahan agama islam, mengajarkan sikap yang baik
dan perbuatan yang terpuji.
Allah
SWT berfirman : ”Pada hari ini (telah) Aku sempurnakan bagimu agamamu, Aku
(telah) cukupkan bagimu nikmat-Ku dan Aku (telah) ridha (agama) islam sebagai
agama bagi kamu.” (QS al-Maaidah : 03)
Nabi
Muhmmad SAW bersabda : ”Agama Islam dibangun di atas 5 perkara : sahadat
bahwasannya tiada sesembahan yang benar selain Allah dan Nabi Muhammad adala
utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji ke
baitulloh, dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar r.a.
)
Bulan
Ramadhan adalah bagian dari perjalanan manusia (umat islam khususnya) yang
Allah SWT ciptakan untuk dimanfaatkan dalam ketaatan kepadaNya dan menjauhi
segala laranganNya, di mana setiap hari setan terus berusaha dan berupaya untuk
menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan. Allah SWT berfirman :”Demi Masa,
sesungguhnya manusia (benar-benar) berada dalam kerugian, kecuali orang2 yang
beriman, beramal solih, saling menasihati dalam kebenaran dan dalam menetapi
kesabaran.” (QS al-Asr: 1-3).
Melaksanakan
ibadah puasa adalah bagian dari keimanan umat islam. Imam Bukhari r.a. membuat
bab dalam kitab shahihnya dengan judul Bab Puasa Ramadhan dengan harapan pahala
dari puasa Ramadhan bagian dari keimanan. Dalam sabda Nabi Muhammad SAW,
“Barang siapa yang beribadah puasa dalam bulan Ramadhan karena iman dan
mengharap kebaikan maka akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR
Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah r.a.)
Lezatnya
Ketaatan dalam Beribadah
Seorang
hamba Allah yang sadar bahwa Allah SWT adalah sesembahannya, agama Islam
sebagai agamanya dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusanNya tentu akan merasakan
akan lezatnya ketaatan dalam beribadah dan melakukan amal-amal shalih, dia
tidak akan merasakan berat atau sempit (waktu) saat menunaikan kewajiban
ibadahnya.
Nabi
Muhammad SAW bersabda, “Akan merasakan lezatnya keimanan, orang yang telah
ridha Allah sebagai tuhannya, Islam sebagai agamanya dan nabi Muhammad sebagai
utusan Allah SWT.” (HR Muslim dari al-Abbas bin Abdul Muthalib r.a.)
Iringi
Amal Shalih dengan Sifat Ikhlas
Ibadah
Puasa pada bulan Ramadhan adalah amal shalih yang sangat utama. Bahkan ia salah
satu rukun islam. Sementara amalan shalih yang tidak diiringi dengan keikhlasan
tidak akan bernilai di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman, “ Maka barang siapa
yang mengharapkan perjumpaan dengan tuhannya hendaknya dia melakukan amal
shalih dan tidak menyekutukan dalam beribadah kepada Rabnya dengan sesuatu
apapun.” (QS al-Kahfi:110)
Nabi
Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal shalih dinilai dengan niatnya,
dan bagi setiap orang apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Umar
bin Khatab r.a.)
Melandasi
Ibadah Puasa dengan Ketakwaan
Takwa
alah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya. Thalq bin
Habib r.a. menjelaskan tentang ketakwaan, “Takwa adalah kamu melaksanakan ketaatan
terhadap perintah Allah SWT dengan mengharapkan pahala kebaikan dari Allah SWT.
Dan kamu menjauhi (meninggalkan) kemaksiatan kepada Allah SWT karena takut
terhadap hukuman (‘uqubah) Allah SWT.”
Puasa
tidak hanya menahan dahaga dan lapar, lebih dari itu puasa merupakan ketundukan
penuh seorang hamba kepada Tuhannya yang sudah menciptakannya dan
mengkaruniakan kepadanya segala bentuk kenikmatan. Allah SWT berfirman, “Wahai
umat manusia, Sembahlah Tuhanmu, yang telah menciptakannmu dan orang sebelum
kamu, mudah-mudahan kamu bertakwa. “QS al-Baqarah:21).
Amal
shalih (ibadah) adalah segala hal yang diridhai dan dicintai Allah SWT,
berbentuk perbuatan dan ucapan, yang nampak dan tak nampak, amal shalih
mempunyai tiga pondasi amalan hati,: cinta, harap dan takut. Seseorang yang
beribadah (beramal shalih) kepada Allah SWT harus menyertai amalannya dengan
tiga hal tersebut. Beribadah hanya cinta saja kliru, ibadah hanya harap saja kliru,
ibadah dengan takut saja kliru. Oleh karena itu ketiga hal ini harus ada di
dalam hati seseorang saat melaksanakan ibadah.
Ibadah
seperti tersebutlah yang akan diterima di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman
tentang ibadah kurban, “Tidak akan sampai kepada Allah SWT daging-dagingnya
atau darahnya, akan tetapi yang akan sampai kepadaNya adalah ketakwaan dari
kalian.” (QS al-Haj:37).
Melaksanakan
ibadah Puasa dengan disertai Sunnah NabiNya
Amalan
ibadah yang tidak sesuai dengan syariatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT,
dan tidaklah Allah SWT mensyariatkan perintahNya kecuali melalui utusanNya.
Allah SWT berfirman, “Katakanlah (Muhammad) : Jika kalian benar-benar mencintai
Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengapuni
dosa-dosa kalian.” (QS Ali Imran:31).
Nabi
Muhammad SAW bersabda,” Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama)
kami ini sesuatu yang bukan termasuk bagian darinya maka ia pasti tertolak.”
(HR Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah r.a.)
Imam
Syafi’I r.a. berkata, “ Kaum muslimin telah sepakat, bahwa barang siapa yang
telah jelas baginya suatu tuntunan (Hadits) maka tidak halal baginya untuk
meninggalkan dengan alasan mengikuti pendapat orang lain.” Imam Ahmad r.a.
menegaskan, “ barang siapa yang menolak hadits Rasulullah SAW, maka
sesungguhnya dia berada di tepi jurang kehancuran.”
Mengharap
Pahala dan Ampunan Allah SWT
Pahala
dari Allah dan ampunaNya adalah hal yang teramat dibutuhkan oleh seorang hamba.
Sementara pahala dan ampunan Allah SWT diperuntukkan bagi hamba-hambanya yang
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Puasa merupakan salah satu
bentuk perintah Allah SWT yang dapat menghapus dosa-dosa yang tekah lalu.
Oleh
karena itu, seyogyanya hamba Allah menyadari bahwa dosa yang telah dilakukannya
adalah bencana dan musibah baginya untuk itu dia harus segera bertaubat dan
kembali kepada Allah SWT.
Bulan
Suci Ramadhan sebentar lagi akan tiba, alangkah buruknya kita jika bulan yang
penuh akan berkah ini berlalu begitu saja tanpa curahan pahala Allah SWT dan
AmpunanNya. Semoga Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan ini,
melarutkan kita dalam lezatnya ibadah dan bermunajat. Menangisi dosa kita dan
kesalahan kita.
Baca
juga “Do'a Ketika melihat hilal pada bulan Ramadhan”
—
No comments:
Post a Comment
Silahkan Bekomentar dengan Bijak dan Sesuai dengan Topik yang sedang kita bahas